Dunia sablon digital kian berkembang. Anda bisa memilih banyak teknik sablon, mulai dari polyflex, printable, sublimasi, direct to garment hingga digital transfer film. Nah, pada kesempatan kali ini, Wujud Unggul akan mengulas tentang teknik sablon kaos yang sedang naik daun : digital transfer film. Teknik ini juga akrab disebut DTF. Apakah sama seperti DTG? Yuk, kita simak ulasannya!
Tentang digital transfer film
Merupakan metode sablon digital heat transfer yang menggunakan inkjet heat transfer pet film dan tinta pigmen inkjet khusus DTF. Bicara tentang digital heat transfer, para “pemain” digital sablon pun sudah lama mengenalnya. Mulai dari transfer paper seperti 3G opaque, polyflex dan printable, hingga yang sedang trend saat ini ialah sablon DTF.
Secara proses, DTF ini memanfaatkan transfer film untuk menampung desain yang akan dipindahkan ke kaos. Terdengar familiar? Ya, sedikit mirip dengan sublimasi atau transfer paper. Yang membedakan hanya media yang digunakan ialah transfer film. Desain bisa Anda cetak ke media dan kemudian dipindahkan ke kaos setelah melalui beberapa proses.
Pada kesempatan ini, kami berbincang dengan salah satu “pemain” sablon digital yang juga memproduksi kaos sablon dengan metode DTF yaitu Pak Julius. Beliau juga merupakan owner dari Hobby Print. Di waktu Bincang Bareng Juragan ini, Pak Julius berbagi informasi seputar sablon kaos DTF. Setelah memberikan gambaran definisi apa itu sablon DTF, beliau menyampaikan apa saja yang diperlukan jika Anda tertarik menekuni bisnis ini.
Sedikit informasi tambahan, DTF ini disebut-sebut memiliki biaya produksi yang terjangkau lho!
Tertarik menekuni bisnis sablon kaos DTF?
Biaya produksi bisa menjadi pertimbangan serius oleh para pemilik usaha sablon digital. Untuk itu, beragam inovasi pun dilakukan. Pada akhirnya muncul metode DTF sebagai solusi bagi Anda yang ingin mencapai hasil sablon full color dengan biaya produksi terjangkau. Nah jika Anda tertarik menekuninya, apa saja yang sekiranya Anda butuhkan?
Printer Inkjet (printhead EPSON) dan DTF Pigment Ink
Apabila Anda bingung apa sih printer inkjet ini? Umumnya, Anda bisa menggunakan printer desktop atau office yang dimodifikasi untuk keperluan DTF. Sehingga tintanya pun sudah bisa diganti menjadi tinta khusus untuk cetak DTF. Dalam obrolan mengenai DTF ini, disarankan menggunakan printer EPSON. Mengapa? Karena EPSON sudah terkenal akan kualitas hasil cetaknya yang maksimal dan menarik.
Untuk hasil yang maksimal, pilih printer yang sudah mendukung 6 channel. Bagaimana dengan ukurannya? Anda bisa menggunakan mulai dari ukuran A4, A3, A2, A1 hingga roll pun bisa. Sedangkan untuk tinta tak bisa dipisahkan dari printer. Untuk keperluan sablon DTF ini, umumnya digunakan DTF pigment ink. Pertanyaannya, karakteristik apa sih yang baik digunakan dalam sablon DTF ini?
Tinta khusus untuk sablon kaos DTF ini dirancang dengan formula khusus di mana memiliki kandungan unsur plastik. Dengan begitu, tampilannya tampak licin dan glossy, serta memiliki ketahanan gesek yang kuat. Salah satu contoh tinta khusus yang disampaikan oleh Pak Julius ini ialah Vator Ink DTF Edition.
RIP Software with White Ink Support
Perangkat lunak ini dibutuhkan supaya printer bisa membaca tinta putih. Karena apabila menggunakan printer desktop, aplikasi edit foto hanya membaca software asli dari EPSON tersebut, yaitu 6 warna. Sehingga tinta putihnya tidak keluar. Dengan adanya RIP software ini, ia membantu printer untuk membaca adanya tinta putih yang dibutuhkan.
Inkjet Heat Transfer Pet Film
Nah, inilah bagian paling penting dalam DTF. Yang mempengaruhi kualitas dari filmnya antara lain ketebalan, kualitas coating dan juga finishing. Untuk ketebalan, terkadang berbeda dari tiap produsen. Apabila Anda menggunakan roll-to-roll, pengaruh ketebalannya tidak terlalu signifikan. Tetapi jika menggunakan printer desktop, maka faktor ketebalan film ini perlu Anda perhatikan. Karena apabila tebalnya tidak sesuai, ia bisa tergesek dengan printhead dan hasil cetaknya tidak maksimal.
Hot Melt Powder/Crystal
Sedikit cerita, di awal kemunculan sablon DTF ini banyak orang yang menyebutnya sablon tepung. Mengapa demikian? Karena salah satu proses dari DTF ini ialah melumuri hasil cetak di film dengan bubuk hingga merata. Ada yang berbentuk bubuk halus, namun ada pula yang berupa butiran seukuran garam. Ukuran dari serbuk yang digunakan ini bisa menentukan tekstur hasil akhir dari DTF tersebut.
Untuk ukuran 0 – 80 ini teksturnya paling halus. Hal inilah yang membuatnya kerap disebut sablon tepung. Karena memang tekstur jenis ini sama seperti tepung atau bedak. Hasil akhirnya pun tipis dan lentur. Kemudian ada juga ukuran 80 – 170 dengan tekstur mirip garam halus. Jika menggunakan ukuran ini, maka akan didapatkan hasil sablon kaos DTF yang lebih tebal dan tetap lentur. Info selengkapnya bisa Anda simak di video webinar berikut.
Hot Gun/Mesin Curing/Oven
Selanjutnya, Anda perlu menyiapkan hot gun, mesin curing atau oven. Opsi pertama, yaitu hot gun, terbilang lebih murah. Namun hasilnya juga kurang maksimal. Sedangkan apabila Anda memilih mesin curing atau oven, dari segi biaya memang di atas hot gun. Namun untuk hasil bisa lebih maksimal. Tujuan dari pemanas-pemanas ini ialah melelehkan partikel “tepung” yang sudah dibalurkan menyeluruh pada bagian desain. Bagaimana cara menentukan mana yang pas? Simak pada video webinar di bawah ini ya, WU Mates!
Mesin Heat Press
Yang terakhir ini, selayaknya proses kerja sablon digital, di akhir selalu ada proses pemanasan dengan bantuan mesin heat press. Dalam sablon DTF, mesin heat press ini membantu memindahkan desain yang ada di film ke bahan kaos. Ukuran yang diperlukan bisa disesuaikan dengan hasil cetak yang sering Anda produksi. Misalnya saja Anda sering memproduksi yang berukuran A4, bisa menggunakan yang ukuran 38 x 38 atau 40 x 60 sentimeter. Di pasaran Anda bisa menemukan beragam mesin pemanas dengan variasi ukuran yang beragam juga.
Ingin tahu proses produksi sablon DTF?
Pada acara Bincang Bareng Juragan kali ini, Pak Julius juga membagikan tutorial produksi sablon kaos dengan menggunakan DTF. Di sini, Anda bisa melihat alur produksi dengan jelas dan bagaimana memanfaatkan masing-masing bagian yang sudah disebutkan di atas tadi. Penasaran seperti apa prosesnya? Coba Anda simak episode Bincang Bareng Juragan bersama Hobby Print berikut ini, yuk!
Info lengkap seputar DTF bisa Anda dapatkan di sini.
Bagaimana, WU Mates? Yuk, subscribe akun YouTube kami “Wujud Unggul Official” sehingga Anda tidak ketinggalan informasi terbaru seputar sablon digital. Ikuti media sosial kami juga untuk update informasi seputar webinar rutin kami. Banyak informasi seputar sablon kaos yang bisa Anda temukan di sana. Mulai dari mesin yang digunakan, bahan atau consumable, hingga mesin pendukungnya.
Masih tertarik dengan metode sablon digital lain selain DTF? Anda bisa menghubungi tim product specialist Wujud Unggul untuk berkonsultasi mengenai kelangsungan bisnis sablon digital Anda. Misalnya mesin apa yang cocok dan consumable yang berkualitas bisa Anda dapatkan di sini.
Komentarze